(Analisa Media) Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional 2015 SMA/SMK Sederajat

 1. Perubahan Dalam Ujian Nasional 2015

Ujian Nasional untuk SMA/SMK sederajat yang telah dilaksanakan mulai hari Senin 13 April 2015 hingga hari Rabu 15 April 2015 meski secara umum berjalan lancar, namun masih juga ditemukan beragama kendala dan masalah yang dihadapi. Ujian Nasional tahun ini dilaksanakan dalam dua jenis, yaitu pertama ujian berbasis kertas (Paper Based Test), dan yang kedua ujian berbasis komputer (Computer Based Test/CBT) untuk sejumlah sekolah rintisan di Tanah Air.

Selain ujian dilaksanakan dalam dua jenis, pada Ujian Nasional (UN) 2015 ini, fungsi UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan (Headline Jawa Pos 13 April 2015: Ujian Nasional bukan Penentu Kelulusan). Namun sebagaimana yang diungkapkan oleh Mendikbud Anies Baswedan, ujian tahun ini diselenggarakan dengan lebih mengedepankan aspek kejujuran para siswa peserta ujian. Dan nantinya Kemendikbud akan mengeluarkan Indeks Integritas UN.

4_Bocoran_UN_2014_Dari_Wamendikbud

Rencana Kemendikbud yang akan mengeluarkan Indeks Integritas UN pun kemudian menuai perdebatan di masyarakat. Salah seorang praktisi pendidikan Itje Chodidjah memandang kejujuran adalah tingkah laku yang tidak bisa dinilai hanya melalui angka atau skala (Republika/16/4/15/Hlm.5).

PERUBAHAN UJIAN NASIONAL 2015
ASPEK UN 2014 UN 2015
Fungsi UN Pemetaan pemetaan
seleksi jenjang lebih tinggi seleksi jenjang lebih tinggi
Pembinaan pembinaan
Kelulusan
Teknologi (Pelaksanaan) ujian berbasis kertas ujian berbasis kertas
dan ujian berbasis komputer (rintisan)
dapat ditempuh beberapa kali
Soal UN yang telah digunakan disimpan disekolah untuk digunakan dalam pembelajaran disimpan di sekolah selama 1 bulan kemudian dimusnahkan disertai berita acara
sumber: Litbang Kompas

2. Sekelumit Masalah Dalam Pelaksanaan Ujian Nasional 2015

Dalam pelaksanaan Ujian Nasional pada tahun ini yang mengedepankan nilai kejujuran, ternyata masih ditemukan beragam masalah. Yang paling menyita perhatian media dan masyarakat adalah masalah bocornya naskah ujian di internet dengan judul laman website; “Ayo Belajar UN 2015” di websitedrive.google.com.

Bahkan pemberitaan mengenai masalah bocornya naskah ujian, telah mendominasi headline pemberitaan di media massa cetak mainstream mulai tanggal 15 April 2015 saat hari pelaksanaan hingga pasca-pelaksanaan Ujian Nasional 2015.

Beberapa media cetak yang mengangkat masalah bocornya naskah ujian pada headline, diantaranya:

  • Headline Koran Sindo (15/4/2015): Soal UN Bocor di Internet
  • Headline Koran Sindo (16/4/2015): Bocornya naskah UN
  • Headline Sentana (16/4/2015): UN Mubazir, Bocor di Google
  • Headline Jawa Pos (16/4/2015): Unas Bocor di Perum Percetakan Negara
  • Headline Koran Tempo (16/4/2015): Soal Ujian Nasional Bocor, Perguruan Tinggi Diminta Abaikan Hasil Ujian

Akibat ditemukannya masalah kebocoran naskah ujian, maka timbul desakan agar Kemendikbud kembali mengevaluasi hasil ujian. Bahkan ada wacana untuk mengulang kembali ujian pada daerah-daerah yang terindikasi ditemukan kecurangan (okezone.com).

Selain itu, hasil ujian yang sebelumnya direncanakan sebagai salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi, kembali mulai dipersoalkan oleh sejumlah pihak. Pasalnya, nilai ujian tersebut diragukan kevaliditasannya. Beberapa pihak yang mempersoalkan hal tersebut diantaranya Sekjen FSGI Retno Listyarti dan Ketua Panitia SNMPTN 2015 (Headline Koran Tempo/16/4/15).

Selain adanya kebocoran naskah ujian, masalah lain yang mengemuka yaitu terkait pelaksanaan ujian berbasis komputer (CBT) yang baru dimulai pada tahun ini di sejumlah sekolah rintisan. Masalah yang banyak ditemukan adalah masalah teknis seputar kurangnya jumlah unit komputer, minimnya daya listrik sekolah, serta kesulitan para siswa peserta dalam mengakses soal ujian.

Mengenai minimnya pasokan atau daya listrik yang mengakibatkan padamnya listrik, sempat terjadi di salah satu sekolah di Dumai yang mengakibatkan para siswa menjadi panik (http://www.tempo.co/).

Bahkan headline Koran Sindo (14/4/2015) secara khusus mengangkat masalah tersebut dengan judul Kendala Teknis Ganggu UN tentang pelaksanaan hari pertama UN bebasis komputer yang diwarnai banyak kendala mulai dari lampu pada, koneksi data terputus, jaringan internet dan server bremasalah hingga token telat datang sehingga membuyarkan konsentrasi siswa.

Catatan Kejadian UN 2015
UN berbasis kertas (PBT) UN berbasis komputer (CBT)
Kebocoran naskah UN Naskah di-upload di Google Drive dan sampai ke tangan siswa. Muncul banyak laporan server komputer mati.
Kesalahan memasang CD listening dengan naskah ujian Bahasa Inggris Akibatnya 15 butir naskah listening Bahasa Inggris se-Jatim dihapus. Banyak siswa tidak bisa login karena tidak segera memasukkan token. Padahal, token hanya berdurasi beberapa menit.
Jumlah soal UN Bahasa Inggris se-Jatim tinggal 35 butir.
Ditemukan kunci jawaban yang dijual di beberapa daerah. Masih ada laporan aliran listrik padam.
Meskipun tidak menjadi bagian dari penentu kelulusan, kecurangan masih terjadi. Penambahan lokasi UN CBT harus dibarengi penguatan sosialisasi dan jaminan infrastruktur yang memadai.

3. Perbincangan Ujian Nasional 2015 di Media Sosial

Kendati Ujian Nasinal 2015 tidak lagi menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan siswa, namun ternyata perbincangan masyarakat (netizen) di media sosial mengenai ujian nasional pada tahun ini masih begitu tinggi. Tercatat dalam periode sepekan ini (13-20 April 2015) jumlah perbincangan mengenai Ujian Nasional berjumlah 51.540 tweets (http://topsy.com/).

Berdasarkan pantauan Awesometrics, perbincangan mengenai Ujian Nasional yang banyak muncul yaitu mengenai keyword: UN2015, Semangat UN, Ujian Nasional, Selamat UN, Bismillah UN, Sukses UN, Yang UN, Gimana UN. Pak SBY juga tak lupa menyampaikan ucapan selamat dan doa Pak SBY kepada para siswa peserta ujian: Selamat menempuh Ujian Nasional 2015 anak-anakku siswa siswi SMA/SMK. Junjung kejujuran, semoga dimudahkan & lulus dgn hasil terbaik. *SBY*pada tanggal 13 April 2015. Bahkan status Pak SBY itu menjadi menjadi status yang paling banyak diretweet sebesar 4.094 retweeted, direply di twitter, dan juga dikomentari di facebook (http://www.awesometrics.com/blog/).

 

Tinggalkan komentar